5 Hal Ini Membuat Anda Mampu Memahami Teknologi Blockchain dengan Cepat dan Mudah

memahami blockchain dengan cepat dan mudah

Dunia digemparkan dengan hadirnya bitcoin ..., banyak orang yang mendapatkan limpahan uang karenanya bahkan jadi orang yang kaya mendadak.

Wuuaaaah ... enak banget yah, anda juga mau kan .... ?

Saya rasa semua orang juga pasti mau.

Sebenarnya itu apa sih ?  

Kok bisa menghasilkan uang ... ??

Sederhananya begini ..., 

Sesuatu akan mendatangkan uang jika punya nilai dan dibutuhkan...
Maka, secara otomatis akan dicari oleh banyak orang dan menjadi berharga.

Dibalik itu semua ada teknologi inti yang menjadikan ini semua begitu penting, bernilai dan dibutuhkan bagi masa depan perkembangan dunia di berbagai bidang kehidupan terutama ekonomi yaitu .... blockchain.

Mungkin sudah banyak penjelasan tentang Blockchain yang bertebaran di luar sana.....

Tapi ..., apakah anda sudah paham dan mengerti ?

Atau... malah bingung ??

Blockchain memang terkesan cukup rumit... namun dalam artikel ini saya coba sajikan dengan lebih sederhana dan menarik agar mudah dimengerti... terutama bagi para pemula. 

Blockchain wajib anda pahami jika ingin memulai terjun dalam 
bisnis blockchain cryptocurrency dan mendambakan profit luar biasa dari sini.

Sekaligus sebagai bekal dasar ilmu untuk menggali begitu banyaknya potensi peluang bisnis yang ada di dalamnya. 

Anda sudah siap .... ?

Yuk, mari kita bahas ... 

Jangan lupa siapkan camilan dan kopi agar anda lebih semangat.


1. Apa itu Blockchain ?
pengertian blockchain

Blockchain (rantai blok) merupakan database terdesentralisasi yang mencatat setiap perpindahan data atau transaksi yang dapat dilihat oleh semua orang. 

Atau dapat dikatakan pula sebagai buku besar peer to peer (tanpa perantara) yang  bersifat terdesentralisasi, terenkripsi, dan transparansi.

Tapi, apa sih maksudnya...? 

Lebih mudah kalau kita analogikan Blockchain sebagai suatu bank yang mencatat setiap transaksi nasabahnya.

Misalkan saja begini... 

Anda sedang melakukan transaksi di sebuah retail yang anda temui. 

Ketika ingin membayar, anda menggunakan kartu debit anda, memasukkan angka pin rekening anda, kemudian sistem keuangan toko mencetak struk sebagai tanda bukti bahwa anda telah melakukan pembayaran.

Pada transaksi diantara pihak retail dan anda, 

Kira - kira.... siapa yang menjadi pihak ketiga.. yang memastikan bahwa uang sudah benar - benar dipindahkan dari rekening anda ke pihak retail ? 

Dalam kasus ini, seorang pihak ketiga itu adalah bank, sebagai pihak yang dipercaya anda dan pihak retail.

Namun, apa yang terjadi .... jika sebuah masalah tak terduga menimpa pihak ketiga (dalam konteks ini, adalah bank yang dipercaya kedua belah pihak) ? 

Resiko ini dapat berupa terjadinya pencurian data nasabah (hacking), 
data yang ada lebih rawan hilang karena hanya tersimpan di satu database (sentralisasi),  penyalahgunaan keuangan atau korupsi. 

Selain itu, dengan adanya pihak ketiga pastinya akan membengkakkan biaya keseluruhan karena pihak perantara itu tentu mengambil profit dari setiap transaksi yang ada.

Atas dasar itu, Blockchain hadir membawa begitu banyak solusi. 

Dalam Blockchain, peran middleman atau pihak ketiga dihapuskan, jadi transaksi yang ada murni terjadi antara kedua belah pihak. 

Peran middleman atau perantara digantikan oleh teknologi dengan verifikasi kode-kode komputer tanpa adanya otoritas pusat atau perantara.

Database transaksi dapat diakses oleh seluruh pihak yang terdaftar dalam Blockchain untuk memastikan dan memverifikasi bahwa transaksi terjadi benar adanya.

Secara singkatnya..., 

Blockchain adalah sebuah sistem buku besar (master ledger) dimana terdapat catatan setiap transaksi yang pernah ada dalam bentuk jaringan database ter-desentralisasi. 

Sebuah teknologi peer to peer yang Terdesentralisasi 

Dengan blockchain, anda bisa mengirimkan data apapun tanpa perlu bergantung pada satu server.

Setiap data transaksi yang ada dicatat dalam sebuah entitas block dan setiap block terhubung dengan block yang sudah ada sebelumnya seperti sebuah rantai (chain).

2. Awal Mula Blockchain 

awal mula blockchain

Jauh sebelum seseorang atau sekelompok bernama Satoshi Nakamoto menekan tuts di komputernya hingga melahirkan sistem uang digital di tahun 2009, Blockchain sudah ada jauh sebelumnya di saat perang dunia kedua.

Penemuan Enigma yang digunakan oleh tentara NAZI jadi sebuah teka-teki oleh para sekutu hingga akhirnya seorang bernama Alan Turing berhasil memecahkan kode enskripsi pada Enigma.., 

Dari sinilah... diketahui cikal-bakal mulainya Blockchain yang penuh dengan enskripsi. 

Di awal tahun 90-an muncul gagasan dari Stuart Haber dan koleganya W. Scott Stornetta dalam sistem Kriptografi. 

Setelah gagasan tersebut dianggap sedikit mantap, mereka berdua mengajak seorang temannya di bidang komputasi jaringan yaitu Bayer untuk mengembangkan konsep Merkle Tree (Pohon Merkle) dalam sebuah dokumen blok yang hanya bisa diketahui oleh mereka sendiri.

Lebih dari satu dasawarsa berlalu tepatnya di periode millenium, barulah David Mazieres dan Dannish Shasha mencoba sistem Blockchain dalam sistem keuangan di perbankan. 

Namun sistem ini kurang diterima karena terkesan tidak ada bentuk kerahasiaan lain. 

Hingga akhirnya Satoshi Nakamoto (nama samaran) yang menggebrak dunia dengan melahirkan mata uang digital/cryptocurrency bernama bitcoin

Dan kemudian pihak lain pun ikut mengembangkannya hingga melahirkan cryptocurrency lainnya. 

Blockchain berupa sistem yang menyimpan data transaksi mata uang secara digital tanpa campur tangan pihak ketiga seperti bank namun dapat diketahui riwayat transaksinya oleh semua pengguna.


3. Bagaimana Blockchain Bekerja ?

bagaimana blockchain bekerja
Sebenarnya bagaimana blockchain bekerja secara garis besar telah saya jelaskan pada paragraf sebelumnya.  

Namun agar anda lebih memahaminya...,

Saya sajikan lima prinsip sederhana cara kerja blockchain..., menurut Harvard Business Review (2017)

   1. Database Terdistribusi 

Setiap pihak yang bergabung dengan Blockchain memiliki akses ke seluruh data dan riwayat transaksi lengkap tanpa pengecualian. 

Ini adalah bentuk transparansi murni yang mengadopsi sistem database ter-desentralisasi. 

Setiap pihak dapat mem-verifikasi transaksi rekan kerjanya secara langsung tanpa middleman.

   2. Transmisi Peer-to-Peer

Komunikasi atau transaksi terjadi antar satu pihak dengan yang lainnya tanpa melalui sebuah node perantara. 

Setiap node mampu menyimpan dan meneruskan informasi ke node yang lainnya.

   3. Transparansi tanpa Pseudonimitas (identitas palsu)

Setiap node atau pengguna dalam Blockchain memiliki alamat yang berisi 30 karakter alfanumerik atau lebih sebagai tanda identifikasi pengguna (semacam id username). 

Pengguna dapat memilih untuk tetap menyembunyikan nama aslinya ataupun memunculkannya ketika melakukan transaksi.

   4. Catatan yang Irreversible

Jika transaksi telah tercatat dalam database, catatan itu tidak dapat diubah karena sistem Blockchain memiliki sistem pengaman yang bernama cryptography. 

Sistem ini dilengkapi dengan berbagai algoritma yang membuat semua transaksi tersusun secara berurutan berdasarkan kronologi dan dapat diakses oleh semua pengguna. 

Jika ingin mengubah data satu transaksi, maka seluruh data harus dihapuskan dan memulai semua dari awal.

   5. Logika Komputasional

Blockchain dapat diprogram secara khusus sehingga transaksi dapat otomatis dilakukan ketika sebuah kriteria telah dipenuhi. 

Sebagai contoh..., 

Perusahaan dapat memprogram akun Blockchain mereka untuk melakukan pembayaran otomatis procurement raw material ketika truk pembawa material tersebut telah memasuki HQ perusahaan itu.


4. Bagaimana Dampak Blockchain ?

Kita seringkali mendengar betapa besarnya dampak yang akan ditimbulkan oleh Blockchain

Banyak ilmuwan dan pihak bank yang menganggap Blockchain adalah masa depan karena teknologi ini menghapuskan perantara. 

Menghapus perantara berarti adalah peningkatan efisiensi biaya karena kita tidak perlu membayar pihak lain.

Dengan antusiasme yang begitu besarnya, pasti ada sesuatu yang spesial tentang Blockchain. 

Lalu apa sih sebenarnya dampak yang dapat ditimbulkan Blockchain ? 

Saya akan menjelaskannya dalam dua bidang sudut pandang ini ....

   1. Level Makro
Dunia tanpa perantara
Begitulah visi banyak pihak akan dampak yang dapat ditimbulkan dari Blockchain

Penghubung seperti brokers, bankers, dan pengacara mungkin tidak dibutuhkan lagi dalam proses transaksi. 

Semua pihak dapat bertransaksi dan berinteraksi secara bebas tanpa adanya benturan dengan pihak lain.

Efisiensi dan transparansi dalam segala sektor meningkat

Akan ada lonjakan investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur ruang dan sistem keamanan yang lebih mumpuni

Namun, ada satu masalah kecil dari potensi murni yang diberikan Blockchain pada industri di level makro.

Transformasi dari sistem sentralisasi menjadi desentralisasi Blockchain bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan karena implementasi secara keseluruhan akan membutuhkan perombakan fundamental. 

Dalam implementasi Blockchain secara menyeluruh, akan banyak sektor yang harus jatuh terlebih dahulu.

Seperti sebuah pepatah..., 
In order to create a new better world, sometimes you need to tear the old one down 
Untuk menciptakan dunia baru yang lebih baik, terkadang Anda harus menghancurkan yang lama
Blockchain bukanlah disruptive technology yang biasanya dikaitkan dengan menantang pelaku bisnis lama dengan sebuah teknologi yang lebih efisien dan menyelesaikan masalah baru. 

Implementasi Blockchain level makro harus merombak sistem tradisional dan menciptakan sistem baru.

Mengacu dari segala masalah yang sedang dihadapi dunia saat ini, mungkin peradaban yang sekarang masih berjarak beberapa dekade lagi dari implementasi Blockchain pada sistem makro. 

Namun tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan blockchain saat ini tumbuh begitu pesat di sekitar kita.

   2. Level Mikro

Implementasi Blockchain sudah mulai disiapkan banyak perusahaan, terutama yang berhubungan dengan financial dan banking. 

Ide awal dari penggagasan blockchain adalah untuk menghapus perantara dalam melakukan transaksi seperti yang dilakukan bitcoin. 

Maka tidak membutuhkan analisa yang rumit untuk mengetahui bahwa sektor perbankan adalah yang akan paling terkena dampaknya.

Bitcoin bisa dibilang mencuri pendapatan mereka selama puluhan atau bahkan ratusan tahun. 

Dan potensi Blockchain bisa menjadi momok yang menakutkan. Maka dari itu, 15% Bank di dunia saat ini telah mulai mengembangkan metode untuk memanfaatkan Blockchain dalam keperluan bisnis mereka.

Selain itu, potensi besar lainnya adalah dalam penggunaan Smart Contract atau Blockchain 2.0 


kontrak pintar blockchain

Smart contract adalah teknologi untuk membantu berbagai pihak melakukan aktivitas kontrak seperti pertukaran uang, kerjasama bisnis, properti, ataupun material secara transparan dan tanpa perantara.

Kita ambil saja sebuah contoh sederhana penggunaan Smart contracts dalam penyediaan material. 

Ketika anda ingin melakukan pemesanan pengiriman sebuah bahan mentah, anda diharuskan melakukan transfer Down Payment (DP) terlebih dahulu baru kemudian barang akan diantar. 

Dengan menggunakan smart contracts, anda dapat memprogram kontrak itu....dimana ketika anda telah membayar barang dengan cryptocurrency, barang akan otomatis diantar menuju gudang anda. 

Ketika barang tidak sampai di gudang anda sampai waktu yang telah disepakati,

Sistem Blockchain dapat diatur secara otomatis untuk melakukan refund/pengembalian ke rekening anda. 

Jika barang sampai, maka sistem akan secara otomatis men-debit ke rekening digital anda.

Dalam smart contracts, kita dapat mengatur kontrak untuk mendefinisikan peraturan, regulasi, dan penalti. 

Namun, salah satu kelemahan dalam smart contract adalah ketika peraturan sudah didefinisikan.., 

Maka, kewajiban yang telah terprogram akan dilaksanakan secara otomatis tanpa bisa dilakukan negosiasi ketika kontrak sedang berjalan.

Itu adalah salah satu dampak Blockchain pada industri yang spesifik. 

Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengurangi biaya atau mengotomatisasi berbagai proses di sektor lainnya. 

Seperti pada bidang entertainment, energi, kerjasama bisnis, kesehatan, properti, hak cipta, pemilu dan masih banyak lagi. 

Kemungkinan yang bisa dicapai hampir tidak terbatas.


5. Tantangan Blockchaintantangan blokchain

Blockchain, baru hadir di pasaran 8 tahun sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2009. 

Menjadi Populer sebagai tulang punggung dari Cryptocurrency Bitcoin, masih banyak tantangan untuk menerapkan Blockchain pada level selanjutnya.

   1. Kebutuhan medium penyimpanan yang besar 

Karena setiap pihak yang terlibat dalam sistem Blockchain diwajibkan untuk men-download seluruh data transaksi yang pernah dicatat. 

Jika beruntung, anda akan membutuhkan waktu 1-2 hari sebelum bisa menjalankan kewajiban sebagai salah satu pengawas di sistem Blockchain.

   2. Kebutuhan medium penyimpanan dalam skala makro 

Ethereum, salah satu pihak developer teknologi cryptocurrency sudah memiliki 200 gigabyte data transaksi dan koding kontrak sejak beroperasi beberapa tahun yang lalu. 

Penggunaan secara massal akan membuat kebutuhan kapasitas ini meningkat secara eksponensial.

   3. Belum adanya regulasi yang mengatur transaksi secara digital yang jelas dan komprehensif 

Dapat menjadi penghalang yang membuat implementasi Blockchain secara menyeluruh dieksekusi setengah hati.

  4. Perubahan kultur bertransaksi yang massif akan membutuhkan usaha besar-besaran. 

Setelah lebih dari 1 abad manusia terbiasa dengan sistem transaksi ter-sentralisasi tentu akan membutuhkan masa transisi yang harus diawasi dengan baik.

Perlu usaha yang besar untuk melakukan integrasi dan pengadaan modal oleh pelaku usaha besar untuk mengadopsi teknologi Blockchain di awal masa pengembangan teknologi.

Meski Blockchain terlihat menjanjikan, masih ada banyak tantangan yang harus dilalui sebelum teknologi ini bisa dirasakan manfaatnya secara optimal oleh mayoritas populasi di dunia.

Tentunya kita sebagai masyarakat millenial, harus senantiasa melek akan perkembangan teknologi agar mampu mengambil peluang manfaat teknologi yang ada, berpikiran terbuka dan tidak menjadi bangsa tertinggal.

Semoga artikel yang cukup panjang ini mampu memberikan jawaban dan pemahaman lebih mendalam tentang blockchain yang anda cari selama ini.


Sumber Referensi :
https://hbr.org/insight-center/business-in-the-era-of-blockchain
https://hbr.org/2017/03/what-blockchain-means-for-the-sharing-economy
https://www2.deloitte.com/nl/nl/pages/innovatie/artikelen/blockchain-technology-9-benefits-and-7-challenges.html
https://blockgeeks.com/guides/smart-contracts/ 

1 Komentar

  1. Casino & Hotel - Mapyro
    › hotel-casino › harrah-s-san › hotel-casino › harrah-s-san › hotel-casino 청주 출장샵 › harrah-s-san The San Manuel Band of Mission Indians have been 포항 출장안마 welcoming 오산 출장샵 casino guests for the past four 강릉 출장마사지 years. The San Manuel Band of Mission Indians (San Manuel 수원 출장안마

    BalasHapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama