6 Fakta Tersembunyi Dibalik Perbedaan Coin Altcoin dan Token Cryptocurrency

coin token

Dalam dunia cryptocurrency kita tentu sering mendengar adanya coin, altcoin, dan token. 

Sekilas semua itu tampak sama saja dan tidak ada bedanya. 

Padahal jika kita telah mengerti perbedaannya ..., 

Otomatis itu akan memudahkan kita dalam memilih investasi cryptoasset mana yang paling cocok (menguntungkan) untuk kita pilih. 

Dan banyak pula orang yang masih bingung dan belum mengerti akan hal ini,
mungkin anda juga termasuk di dalamnya.
  
Namun, tahukah anda ... ?

Banyak perbedaan luas dan fakta unik di balik itu semua ..., yang tentu sangat penting serta menarik untuk kita ulas.

Apa aja sih itu ... ?

Yuk langsung saja, kita kupas tuntas semuanya ... 


1. Apa itu Coin/Altcoin ?

coin token
Coin/Altcoin (Alternative Coin) adalah alternatif dari cryptocurrency Bitcoin.

Untuk coin sendiri pada awalnya merupakan sebutan khusus hanya untuk bitcoin yang merupakan coin pertama.

Kemudian setelah munculnya cryptocurrency lainnya alias altcoin (alternative coin), sebutan coin tersebut menjadi lebih umum untuk semua cryptocurrency yang berbasis coin.  

Mayoritas altcoin merupakan varian (fork) dari code sumber Bitcoin ..., 

Menggunakan protokol open source Bitcoin dengan perubahan coding untuk membuat jenis coin baru dengan fitur - fitur yang berbeda. 

Contoh altcoin yang merupakan varian utama dari coding Bitcoin adalah ...
  • Namecoin
  • Peercoin
  • Litecoin 
  • Dogecoin 
  • Auroracoin

Ada juga altcoin lain yang tidak berasal dari protokol code open source Bitcoin. 

Sebaliknya, coin tersebut diciptakan dengan menggunakan blockchain dan protokol baru. 

Contoh untuk coin ini antara lain ... 
  • Ethereum 
  • Ripple 
  • Omni 
  • NXT 
  • Waves 
  • Counterparty 

Altcoin jenis ini memiliki blockchain tersendiri yang mencatat proses transaksi coin tersebut.

Sebenarnya masih ada satu jenis coin lagi yaitu stablecoin, yang secara umum dijamin atau didukung oleh mata uang fiat.

Bisa dibilang coin ini cukup kompleks dan lebih condong ke arah sentralisasi.

Banyak juga hal penting dan menarik dari si stablecoin ini yang rasanya wajib kita ketahui.

Simak ulasan lengkapnya dalam artikel invasi stablecoin.

Stablecoin sendiri cukup unik karena tidak terpengaruh oleh volatilitas harga ekstrim yang dipengaruhi oleh cryptocurrency lainnya.
  
2. Apa itu Token ?
coin token
Token merupakan bentuk representasi dari kepemilikan aset.

Yang umumnya menggunakan teknologi blockchain lain yang sudah ada. 

Bisa dikatakan token adalah segala bentuk aset yang bisa diperdagangkan.

Contohnya : komoditas, data, point rewards, mata uang, dan lainnya.

Seperti hydrogen, tokenomy, iost, dan masih banyak lagi.

Membuat token jauh lebih mudah karena kita tidak perlu memodifikasi coding dari sebuah protokol atau membuat blockchain baru dari nol. 

Yang perlu kita lakukan adalah mengikuti template dari sebuah blockchain, misalnya ...

Platform Ethereum atau Waves yang memungkinkan untuk kita membuat token sendiri. 

Platform token blockchain yang paling umum adalah Ethereum. 

Namun, ada juga yang lain seperti NEOWavesLisk, Stratis dan lainnya. 

Token pada platform Ethereum disebut sebagai token ERC-20,

Sementara untuk NEO dikenal sebagai token NEP-5.

Siapa pun dapat membuat token khusus mereka sendiri di salah satu platform ini.

Proses ini bisa terjadi karena adanya smart contract ... 

Yang merupakan program komputer yang bisa bekerja secara otomatis dan tidak memerlukan pihak ketiga untuk mengoperasikannya.

Token diciptakan dan didistribusikan ke masyarakat luas umumnya melalui Initial Coin Offering (ICO) atau juga biasa disebut dengan Initial Token Offering (ITO),

Yakni sebuah bentuk penggalangan dana dalam suatu project baru cryptocurrency atau yang sudah ada dengan cara menjual suatu cryptocurrency kepada masyarakat luas di seluruh dunia dengan mematok minimum rate beli.  

3. Bagaimana Token Diciptakan ?

Tahukah anda ... ternyata hanya membutuhkan sedikit kemampuan teknis untuk bisa membuat token. 

Tentu ini tidak berarti pula bahwa hal ini mudah untuk dilakukan oleh pemula.

Namun untuk seseorang dengan sedikit pengalaman pemrograman, itu tidak akan memakan waktu yang lama untuk membuatnya.

Misalnya, jika token dibuat di platform Ethereum ...

Sang developer (pembuat/pengembangnnya) perlu mengeluarkan beberapa Ether untuk mendapatkan penambang jaringan yang bertujuan agar transaksi token (pembuatan) tervalidasi.

Penting untuk diingat bahwa sejumlah biaya harus dibayarkan untuk semua transaksi token pada blockchain, bukan hanya pada saat pembuatan token saja.

Oleh karena itu, aplikasi apa pun yang dibangun pada platform Ethereum harus menggunakan coin Ether untuk mentransfer token khusus aplikasi dari satu pengguna ke pengguna yang lain atau antara aplikasi dan pengguna.

Ini sama seperti bagaimana transaksi coin membutuhkan biaya yang dibayarkan kepada mereka yang mengamankan jaringan.

4. Tujuan Utama Token

Kebanyakan token dibuat untuk digunakan dengan aplikasi yang terdesentralisasi atau dApps

Decentralized applications atau dApps merupakan aplikasi yang bersifat open source, beroperasi secara otonom.

Memiliki data yang disimpan dalam jaringan Blockchain, insentif dalam bentuk token kriptografis dan beroperasi pada protokol yang menunjukkan proof of value.

Ketika developer (pengembang) membuat token, mereka dapat memutuskan berapa banyak unit yang ingin mereka buat dan di mana token baru ini akan dikirim ketika dibuat. 

Mereka akan membayar beberapa cryptocurrency asli pada platform token blockchain yang mereka buat. 

Setelah dibuat, token digunakan untuk mengaktifkan fitur aplikasi yang dirancang untuknya.

Beberapa token dibuat untuk tujuan yang berbeda seperti untuk mewakili benda fisik. 

Katakanlah Anda ingin menjual rumah milik anda menggunakan kontrak pintar (smart contract).

Anda tentu tidak dapat secara fisik menempatkan rumah anda tersebut ke dalam smart contract, bukan?

Jadi, sebagai gantinya ... anda dapat menggunakan token yang mewakili rumah anda.

Misalnya ..., 
  • Musicoin (MUSIC) adalah token yang memungkinkan pengguna mengakses berbagai fitur platform Musicoin seperti menonton video musik atau streaming lagu.
  • Binance (BNB) - (Exchange) juga memiliki token sendiri, Ketika pengguna berdagang (trading) dengan BNB (Binance token) ... sejumlah biaya diskon akan diberikan bagi penggunanya.
  • WePoweR (WPR) adalah contoh yang baik dari token yang mewakili hal fisik (mewakili listrik). 

Project WePower adalah dApp yang memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual listrik di blockchain menggunakan kontrak pintar, token (WPR) mewakili sejumlah energi tertentu.

5. Keuntungan Membuat Token

Karena pengembang dApp dan token tidak harus membuat blockchain mereka sendiri, hal ini tentu akan menghemat waktu dan sumber daya mereka. 

Mereka dapat menggunakan fitur - fitur cryptocurrency dengan aplikasi mereka sambil mendapatkan keuntungan dari keamanan blockchain asli.

Keuntungan dari segi waktu dan sumber daya begitu sangat terasa.

Kita bisa melihat contoh kasus ini ...

Jika mereka membuat blockchain dan coin mereka sendiri ..., bukan dApp dan token, mereka juga perlu mencari penambang untuk memverifikasi transaksi. 

Dibutuhkan banyak penambang (miner) untuk membuat blockchain yang kuat dan tidak dapat diserang (lebih aman). 

Akan lebih baik ... jika, banyak komputer untuk bekerja pada satu blockchain bersama dengan beberapa aplikasi yang dapat dijalankan ...

Dari pada ada banyak blockchain yang lemah dengan sebagian besar terpusat (server/komputer yang lebih sedikit).

Itu hanya proses yang jauh lebih lama dan mahal.

6. Cara Kerja Token
coin token
Kita bisa melihat dan memahami cara kerja token langsung dari platform yang sudah ada.

Salah satu contohnya adalah Civic yang menggunakan token bernama CVC.

Token digunakan untuk berinteraksi dengan aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain yang berbeda. 

Aplikasi mereka dapat melacak identitas terenkripsi pada blockchain Ethereum

Ini bertujuan untuk menyediakan cara yang lebih murah, handal, dan efisien untuk memeriksa identitas. 

Mari kita lihat cara kerjanya ...

Jika Anda akan berlibur ke luar negeri maka anda harus mengonfirmasi identitas di banyak tempat di dalam perjalanan.

Yang pertama misalnya adalah maskapai penerbangan. 

Jika maskapai ini adalah mitra dari Civic, mereka akan mengirimi Anda kode QR untuk meminta informasi tentang Anda (pelancong).

Pada penggunaan aplikasi Civic, anda akan mengirim detail Anda langsung ke perusahaan dari perangkat seluler Anda. 

Informasi disimpan di perangkat tetapi sepenuhnya dienkripsi untuk mencegah kemungkinan data di curi. 

Sidik jari atau pemindaian iris mata dapat membuktikan bahwa Anda adalah pemilik data yang valid atau diterima.

Anda kemudian dapat menggunakan perangkat yang sama untuk memverifikasi identitas anda di berbagai titik di sepanjang jalan (bandara, hotel, dll). 

Setiap perusahaan atau organisasi yang bermitra dengan Civic tentunya dapat menggunakan identitas digital anda untuk memvalidasi data menggunakan blockchain

Semakin sering aplikasi digunakan, semakin banyak kepercayaan pihak ketiga dalam identitas digital yang disimpan dengan Civic.

6. Jenis Token

Ada beberapa jenis token cryptocurrency yang berbeda dan mewakili fungsi masing - masing. 

Mereka dikenal sebagai Token Keamanan atau Aset (security), Token Pembayaran (payment), Token Ekuitas, dan Token Utilitas.

Pada bulan Februari 2018, regulator keuangan Swiss FINMA menerbitkan panduan yang mendefinisikan apa itu token keamanan atau aset, utilitas, ekuitas dan token pembayaran. 

Ini sangat berguna sebagai dasar untuk membantu mereka mengetahui cara memperlakukan token yang berbeda ketika mempertimbangkan legalitasnya.

Berikut ini saya sajikan penjelasan singkat dari jenis - jenis token tersebut ...

   1. Token Keamanan (Security Token)

Sebagian besar token yang dikeluarkan oleh ICO/ITO adalah token keamanan.

Pihak yang membeli jenis token ini, menginvestasikan uang mereka di ICO tentunya dengan mengharapkan keuntungan. 

Berdasarkan hukum Swiss, ini diperlakukan dengan cara yang sama seperti surat berharga tradisional.

   2. Token Ekuitas

Jika token mewakili beberapa saham atau ekuitas di perusahaan yang menerbitkannya, itu disebut token ekuitas. 

Namun, beberapa perusahaan yang telah mencoba ICO seperti ini ...

Terkendala dengan belum adanya banyak panduan peraturan tentang apa yang legal dan apa yang tidak.

   3. Token Utilitas

Token ini disebut juga token aplikasi. 

Mereka digunakan untuk memberi orang akses ke produk atau layanan. 

   4. Token Pembayaran (Payment Token)

Token pembayaran tidak memiliki tujuan lain selain digunakan untuk membayar barang dan jasa.

Dari ulasan yang cukup panjang ini tentu anda sudah tahu kan letak perbedaan antara coin/altcoin dengan token.

Jadi, kita dapat menyimpulkannya sebagai berikut :

Perbedaan utama antara coin/altcoin dan token adalah 
  • Berdasarkan struktur coin/altcoin adalah cryptocurrency yang mempunyai, menggunakan dan berjalan pada platform blockchain sendiri. 
  • Sementara token lahir dan beroperasi menggunakan blockchain lain dengan dasar bisa memfasilitasi smart contract.
Semoga artikel ini memberi banyak manfaat dan membantu anda yang masih bingung serta penasaran mengenai coin/altcoin dan token.

Sumber Referensi :
bitcoinexchangeguide.com

4 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama